Beberapa faktor penyebab kemacetan antara lain disebabkan oleh pengguna jalan, jenis kendaraan, jalan raya dan beberapa faktor lain.
Pengguna jalan dianggap
sebagai salah satu penyebab terjadinya kemacetan karena sifat pengguna jalan
yang berbeda-beda. Baik umur, jenis kelamin, dan lain sebagainya.
Faktor penyebab
kemacetan jalan raya lainnya adalah pengguna badan jalan sebagai area parkir.
Cara menanggulangi kemacetan: diperlukan masyarakat yang senang menggunakan kendaraan umum sebagai
sarana transportasi. Alternatif ini dapat dicapai apabila pemerintah di tiap
daerah mampu menyediakan alat transportasi dengan harga terjangkau,
mengutamakan kenyamanan, dan menjangkau semua daerah tujuan penumpang.
Senin, 02 Juni 2014
Minggu, 11 Mei 2014
Tugas II ( kerangka karangan )
Nama
: Safitri Noviyanti
Npm
: 16211547
Kelas
: 3EA12
Kerangka
Karangan
Kemacetan
Jalan Raya
1.
Jalan raya salah satu faktor penyebab
kemacetan.
2.
Faktor penyebab kemacetan disebabkan
oleh penggunan jalan, jenis kendaraan, jalan raya itu sendiri.
3.
Faktor penggunan jalan disebabkan
sebagai penyebab kemacetan adalah sifat pengguna jalan yang berbeda baik umur,
jenis kelamin.
4.
Perkembangan ekonomi yang memudahkan
masyarakat dapat memiliki kendaraan dengan biaya yang relatif kecil.
5.
Jalan raya dikatakan sebagai faktor
penyebab kemacetan apabila jalan tersebut tidak memenuhi karakteristik jalan
yang seharusnya.
6.
Faktor penyebab kemacetan jalan raya
lainnya adalah penggunaan badan jalan sebagai area parker.
7.
Untuk menanggulanginya, diperlukan
masyarakat menggunakan kendaraan umum sebagai alat transportasi.
Kemacetan
Jalan Raya
Jalan Raya, salah satu
faktor penyebab kemacetan.
Kemacetan lalu lintas
merupakan hal yang saat ini sudah terbiasa dialami oleh pengguna jalan raya.
Terkadang tidak macet menjadi kondisi yang aneh. Kemacetan bukan lagi hanya
masalah bagi warga di ibukota, tetapi juga menjadi masalah bagi masyarakat yang
berada di kota-kota kecil seperti kota provinsi. Adapun beberapa faktor
penyebab kemacetan yang dikutip dari tulisan dr. Awi Muliadi Wijaya, MKM antara
lain disebabkan oleh pengguna jalan, jenis kendaraan, jalan raya itu sendiri,
dan beberapa faktor lain.
Pengguna jalan dianggap
sebagai salah satu penyebab terjadinya kemacetan karena sifat pengguna jalan
yang berbeda-beda. Baik umur, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Contohnya
para pemuda remaja kadang-kadang lebih suka melajukendaraan dengan kecepatan
tinggi, kurang berpengalaman dalam mengemudi, tidak mau mematuhi rambu-rambu
lalu lintas, dan pelanggaran lainnya yang dapat memicu gangguan pada pengguna
jalan lainnya.
Jenis kendaraan yang
terdapat di Indonesia saat ini beragam jenisnya. Hal ini disebabkan oleh
perkembangan ekonomi yang memudahkan masyarakat dapat memiliki kendaraan dengan
biaya yang relatif kecil. Selain itu pertambahan penduduk yang semakin pesat
juga menambah kepadatan lalu lintas, sehingga terjadi kemacetan.
Jalan raya dikatakan
sebagai faktor penyebab kemacetan apabila jalan tersebut tidak memenuhi
karakteristik jalan yang seharusnya. Contohnya jalan raya yang perkerasannya
terkelupas atau jalan yang rusak sebelum umur jalan yang direncanakan berakhir.
Atau perkerasan yang terus digenangi air juga salah satu penyebab kemacetan.
Faktor penyebab
kemacetan jalan raya lainnya adalah pengguna badan jalan sebagai area parkir.
Hal ini menjadi masalah di beberapa kota di Indonesia, seperti kota Jambi,
Bandung, dan beberapa kota lainnya.
Untuk menangguangi hal
ini, diperlukan masyarakat yang senang menggunakan kendaraan umum sebagai
sarana transportasi. Alternatif ini dapat dicapai apabila pemerintah di tiap
daerah mampu menyediakan alat transportasi dengan harga terjangkau,
mengutamakan kenyamanan, dan menjangkau semua daerah tujuan penumpang.
www.ilmusipil.com/kemacetan-jalan-raya
Rabu, 26 Maret 2014
Berfikir dan Bernalar
Setiap manusia pasti setiap harinya
selalu berfikir. Berfikir dalam apa saja yang ia akan lakukan atau kerjakan.
Dan setiap orang juga mempunyai pemikiran yang sangat berbeda beda. Berfikir
juga disebut sebagai proses bekerjanya akal, manusia berfikir karena mempunyai
akal. Sedangkan bernalar adalah kegiatan
berfikir seturut asas kelurusan berfikir atau sesuai dengan hukum logika. Jd
bernalar itu lebih berfikir logis.
Menurut sudarminta berfikir lebih luas dari sekedar bernalar.
Bernalar adalah kegiatan pikiran untuk menarik kesimpulan dari premis – premis
yang sebelumnya sudah diketahui. Bernalar ada tiga bentuk yaitu induktif (
proses penarikan kesimpulandari rangkaian kejadian yang bersifat khusus ),
deduktif ( penarikan kesimpulan khusus berdasarkan pernyataan yang berlaku
umum), abduktif ( penalaran yang terjadi dalam merumuskan suatu hipotesis
berdasarkan kemungkinan adanya korelasi antara dua atau lebih peristiwa yang
sebelumnya sudah diketahui).
Adapun macam – macam berfikir yaitu, berfikir autistik (
dapat disebut juga seperti melamun. Dengan berfikir seperti ini, seseorang
melarikan diri dari kenyataan dan melihat hidup sebagai gambar – gambar
fantastis ). Berfikir realistis ( sering disebut nalar. Berfikir dalam rangka
menyesuaikan diri dengan dunia nyata.
Langganan:
Postingan (Atom)