Senin, 02 Juni 2014

Rangkuman Kerangka Karangan Kemacetan

Beberapa faktor penyebab kemacetan antara lain disebabkan oleh pengguna jalan, jenis kendaraan, jalan raya dan beberapa faktor lain.

Pengguna jalan dianggap sebagai salah satu penyebab terjadinya kemacetan karena sifat pengguna jalan yang berbeda-beda. Baik umur, jenis kelamin, dan lain sebagainya.

Faktor penyebab kemacetan jalan raya lainnya adalah pengguna badan jalan sebagai area parkir.

Cara menanggulangi kemacetan: diperlukan masyarakat yang senang menggunakan kendaraan umum sebagai sarana transportasi. Alternatif ini dapat dicapai apabila pemerintah di tiap daerah mampu menyediakan alat transportasi dengan harga terjangkau, mengutamakan kenyamanan, dan menjangkau semua daerah tujuan penumpang. 

Minggu, 11 Mei 2014

Tugas II ( kerangka karangan )



Nama : Safitri Noviyanti
Npm    : 16211547
Kelas   : 3EA12

Kerangka Karangan
Kemacetan Jalan Raya
1.      Jalan raya salah satu faktor penyebab kemacetan.
2.      Faktor penyebab kemacetan disebabkan oleh penggunan jalan, jenis kendaraan, jalan raya itu sendiri.
3.      Faktor penggunan jalan disebabkan sebagai penyebab kemacetan adalah sifat pengguna jalan yang berbeda baik umur, jenis kelamin.
4.      Perkembangan ekonomi yang memudahkan masyarakat dapat memiliki kendaraan dengan biaya yang relatif kecil.
5.      Jalan raya dikatakan sebagai faktor penyebab kemacetan apabila jalan tersebut tidak memenuhi karakteristik jalan yang seharusnya.
6.      Faktor penyebab kemacetan jalan raya lainnya adalah penggunaan badan jalan sebagai area parker.
7.      Untuk menanggulanginya, diperlukan masyarakat menggunakan kendaraan umum sebagai alat transportasi.



Kemacetan Jalan Raya

Jalan Raya, salah satu faktor penyebab kemacetan.
Kemacetan lalu lintas merupakan hal yang saat ini sudah terbiasa dialami oleh pengguna jalan raya. Terkadang tidak macet menjadi kondisi yang aneh. Kemacetan bukan lagi hanya masalah bagi warga di ibukota, tetapi juga menjadi masalah bagi masyarakat yang berada di kota-kota kecil seperti kota provinsi. Adapun beberapa faktor penyebab kemacetan yang dikutip dari tulisan dr. Awi Muliadi Wijaya, MKM antara lain disebabkan oleh pengguna jalan, jenis kendaraan, jalan raya itu sendiri, dan beberapa faktor lain.
Pengguna jalan dianggap sebagai salah satu penyebab terjadinya kemacetan karena sifat pengguna jalan yang berbeda-beda. Baik umur, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Contohnya para pemuda remaja kadang-kadang lebih suka melajukendaraan dengan kecepatan tinggi, kurang berpengalaman dalam mengemudi, tidak mau mematuhi rambu-rambu lalu lintas, dan pelanggaran lainnya yang dapat memicu gangguan pada pengguna jalan lainnya.
Jenis kendaraan yang terdapat di Indonesia saat ini beragam jenisnya. Hal ini disebabkan oleh perkembangan ekonomi yang memudahkan masyarakat dapat memiliki kendaraan dengan biaya yang relatif kecil. Selain itu pertambahan penduduk yang semakin pesat juga menambah kepadatan lalu lintas, sehingga terjadi kemacetan.
Jalan raya dikatakan sebagai faktor penyebab kemacetan apabila jalan tersebut tidak memenuhi karakteristik jalan yang seharusnya. Contohnya jalan raya yang perkerasannya terkelupas atau jalan yang rusak sebelum umur jalan yang direncanakan berakhir. Atau perkerasan yang terus digenangi air juga salah satu penyebab kemacetan.
Faktor penyebab kemacetan jalan raya lainnya adalah pengguna badan jalan sebagai area parkir. Hal ini menjadi masalah di beberapa kota di Indonesia, seperti kota Jambi, Bandung, dan beberapa kota lainnya.
Untuk menangguangi hal ini, diperlukan masyarakat yang senang menggunakan kendaraan umum sebagai sarana transportasi. Alternatif ini dapat dicapai apabila pemerintah di tiap daerah mampu menyediakan alat transportasi dengan harga terjangkau, mengutamakan kenyamanan, dan menjangkau semua daerah tujuan penumpang.

www.ilmusipil.com/kemacetan-jalan-raya



Rabu, 26 Maret 2014

Berfikir dan Bernalar

Setiap manusia pasti setiap harinya selalu berfikir. Berfikir dalam apa saja yang ia akan lakukan atau kerjakan. Dan setiap orang juga mempunyai pemikiran yang sangat berbeda beda. Berfikir juga disebut sebagai proses bekerjanya akal, manusia berfikir karena mempunyai akal.  Sedangkan bernalar adalah kegiatan berfikir seturut asas kelurusan berfikir atau sesuai dengan hukum logika. Jd bernalar itu lebih berfikir logis. 

Menurut sudarminta berfikir lebih luas dari sekedar bernalar. Bernalar adalah kegiatan pikiran untuk menarik kesimpulan dari premis – premis yang sebelumnya sudah diketahui. Bernalar ada tiga bentuk yaitu induktif ( proses penarikan kesimpulandari rangkaian kejadian yang bersifat khusus ), deduktif ( penarikan kesimpulan khusus berdasarkan pernyataan yang berlaku umum), abduktif ( penalaran yang terjadi dalam merumuskan suatu hipotesis berdasarkan kemungkinan adanya korelasi antara dua atau lebih peristiwa yang sebelumnya sudah diketahui).

Adapun macam – macam berfikir yaitu, berfikir autistik ( dapat disebut juga seperti melamun. Dengan berfikir seperti ini, seseorang melarikan diri dari kenyataan dan melihat hidup sebagai gambar – gambar fantastis ). Berfikir realistis ( sering disebut nalar. Berfikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata.